Jumat, 26 November 2010

Berbakti Kepada Orang Tua Meskipun Mereka Tidak Perhatian Kepada Kita


Pertanyaan:

Assalaamu ‘alaikum, saya mau tanya, bagaimana caranya berbakti kepada orang tua sedangkan orang tua ketika aku kecil tidak sayang padaku? Bahkan aku seperti bukan anaknya, mohon kasih saran..




Jawaban:

Wa’alaikumus salaam warahmatullah.

Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam Al-Qur`an akan wajibnya berbakti kepada orang tua, seperti dalam firman-Nya :   

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (24)


"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Al-Israa`: 23-24)

Keutamaan Berbuat Baik Kepada Orang Tua (Birrul Walidaini)


Dalam sebuah hadits:


عن المغيرة بن شعبة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:  إن الله حرم عليكم عقوق الامهات وواد البنات ومنعا وهات وكره لكم ثلاثا قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال 
Dari Al Mughirah bin Syu’bah - mudah-mudahan Allah meridhainya, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda (artinya): "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian mendurhakai para Ibu, mengubur hidup-hidup anak perempuan, dan tidak mau memberi tetapi meminta-minta (bakhil) dan Allah membenci atas kalian (mengatakan) katanya si fulan begini si fulan berkata begitu (tanpa diteliti terlebih dahulu), banyak bertanya (yang tidak bermanfaat), dan membuang-buang harta". 

[HR. Bukhari (2231) & Muslim (1757)].

Diantara keutamaannya adalah:

Pertama : Termasuk Amalan Yang Paling Mulia 

عن ابن مسعود قال : قلت: يا رسول الله، أي العمل أفضل؟ قال: "الصلاة على وقتها". قلت: ثم أي؟ قال: "بر الوالدين". قلت: ثم أيّ؟ قال: " الجهاد في سبيل الله

Dari Abdullah bin Mas’ud mudah-mudahan Allah meridhoinya dia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: Apakah amalan yang paling dicintai oleh Allah?, Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: "Sholat tepat pada waktunya", Saya bertanya : Kemudian apa lagi?, Bersabada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam "Berbuat baik kepada kedua orang tua". Saya bertanya lagi : Lalu apa lagi?, Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : "Berjihad di jalan Allah".

[HR. Bukhari (527) & Muslim (85)].

Minggu, 21 November 2010

Suara Geledek Adalah Malaikat Yang Membawa Api


Ada tiga istilah untuk kilatan petir dan geledek yaitu:
  • ar ro’du
  • ash showa’iq 
  • dan al barq 
Ar ro’du adalah istilah untuk suara petir atau geledek. Sedangkan ash showa’iq dan al barq adalah istilah untuk kilatan petir, yaitu cahaya yang muncul beberapa saat sebelum adanya suara petir.

[ Lihat penjelasan para ulama selanjutnya. Mengenai makna istilah ar ro’du dan ash showa’iq, silakan lihat Rosysyul Barod Syarh Al Adab Al Mufrod, Dr. Muhammad Luqman] 

Adab Meminta Izin Sebagaimana Yang Diajarkan Nabi -shalallahu'alaihi wa sallam-


Di tengah masyarakat sekarang ini, masih sering kita saksikan perbuatan salah yang dianggap lumrah. Atau perbuatan berbahaya yang dianggap biasa. Hal ini wajar, karena masih sangat sedikit dari mayoritas kaum muslimin orang yang benar-benar memahami tuntunan syari'at. Sedikit juga orang yang berkemauan keras untuk belajar dan mendalami agamanya.

Diantara kebiasaan yang kerap kita saksikan, yaitu seseorang memasuki rumah orang lain tanpa meminta izin si empunya rumah. Atau kita dapati seseorang mengintip ke dalam rumah orang lain karena si empunya tak menjawab salamnya.

Masih banyak kaum muslimin yang menganggap ini sebagai perbuatan sepele yang sah-sah saja. Apalagi bila si empunya rumah termasuk kerabat atau sahabat yang dekat dengannya. Mereka sama sekali tidak menyadari, bahwa perbuatan seperti itu merupakan perbuatan dosa yang dapat membawa mudharat yang sangat berbahaya.

Kesabaran UMMU SULAIM -radliallahu'anha-


 Dari Anas bin Malik -radliallahu'anhu-, beliau berkata: ketika meninggal anak milik Abu Thalhah dari Ummu Sulaim, maka ia (Ummu sulaim) berkata kepada keluarganya: “Jangan kalian ceritakan kepada Abu Thalhah tentang anaknya, hingga aku saja yang akan menceritakan sendiri kepadanya”.

maka datanglah Abu Thalhah, lalu Ummu Sulaim mendekatkan diri padanya dengan membuatkan makan malam, lalu Abu Thalhah makan dan minum. lalu Ummu Sulaim pun melayaninya dengan sebaik-baik pelayanan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Maka terjadilah apa yang terjadi. Ketika (Ummu Sulaim) melihat bahwa suaminya telah kenyang dan puas dengan pelayanannya, maka ia pun berkata: “Wahai Abu Thalhah bagaimana pendapatmu jika ada suatu kaum memberikan pinjaman kepada keluargamu, lalu mereka meminta kembali pinjamannya, apakan boleh mereka menahanya (tidak mengembalikan pinjaman)?” Abu Thalhah menjawab: “Tidak”. Ummu Sulaim berkata: “Oleh karena itu mohonlah pahala atas anakmu”.