“Ketahuilah bahwa syubhat pertama kali yang terjadi di alam semesta ini adalah “syubhat Iblis” la’natullah ‘alaihi , yang sumbernya adalah keras kepala –dengan mengandalkan ra’yu (akal pikiran)nya – dalam menghadapi nash, dan memilih hawa nafsu dalam menghadapi perintah, serta sombong dengan materi yang ia diciptakan darinya (yaitu api) atas materi Adam ‘alaihis salaam yaitu tanah”.
Al Imam Asy Syahrasatani rahimahullah
[Al MILAL WAN NIHAL, Oleh: Al Imam Abul Fath Muhammad bin Abdul Karim Asy Syahrasatani (wafat: 548 H), Juz I / hal. 7. Cet. Daarul Kutub Al Ilmiyah, Beirut – Libanon. Tanpa Tahun].
Pernyataan Al Imam Asy Syahrasatani tersebut adalah merupakan istinbath dari ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an dibeberapa surat -Nya, yang menceritakan tentang percakapan Allah ‘Azza wa Jalla dengan Iblis la’natullah ‘alaihi tentang perintah –Nya kepada Malaikat yang termasuk Iblis didalamnya untuk sujud kepada Adam ‘Alaihis Salaam diantaranya dalam surat “Shaad”, ayat 71 – 83 :
))إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ * فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ * فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ * إِلَّا إِبْلِيسَ اسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ * قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ * قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ * قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ * وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ * قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ * قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ * إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ * قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ ((
Artinya:
“(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya". Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, Kecuali Iblis; Dia menyombongkan diri dan adalah Dia Termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada makhluq yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan". Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang diberi tangguh, Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)". Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka”
Perhatikan firman Allah berikut:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ
"Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada makhluq yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?".
Iblis berkata:
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
"Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah".
Darimanakah Iblis megetahui bahwa “api lebih baik daripada tanah” kalau bukan dari ra’yu (pikiran)nya?!? dan tidak ada sumber dalilnya sama sekali kecuali hanya dari prasangkaannya saja….
Karena ia menyangka dengan ra’yunya bahwa api lebih baik daripada tanah sehingga muncullah kesombongannya terhadap materi yang merasa lebih tinggi kedudukannya, akhirnya ia lupa diri dengan mengikuti hawa nafsunya, sehingga ia tidak melihat dan mempertimbangkan lagi apakah yang sedang dihadapi dan dibicarakan? Dan siapakah yang sedang berbicara kepadanya dalam memerintahkan untuk taat kepada –Nya?.
Dari itu maka dapat diketahui bahwa sumber kesesatan Iblis ada tiga, yaitu:
1. Ra’yu madzmum/batil (yang tercela).
2. Mengikuti hawa nafsu
3. Kesombongan (istikbar)
Oleh karena itu siapa saja dari kalangan makhluk yang diberikan taklif (beban) untuk beribadah kepada Allah baik itu jin maupun manusia, yang kemudian ia menghadapinya dengan menggunakan ketiga hal tersebut sehingga ia enggan untuk tunduk dan taat kepada Allah, maka ia adalah pengikut Iblis La’natullah ‘alaihi.
Demikian juga kesesatan yang terjadi pada manusia sejak dahulu hingga sekarang ini bahkan yang akan datang hingga hari kiamat, kembalinya pada kesesatan pertama yang dilakukan oleh Iblis la’natullah ‘alaihi, dan sumbernya adalah pada tiga hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar